Tradisi Lebaran Halal Bihalal : Sejarah dan Maknanya di Indonesia
Halal Bi Halal - merupakan tradisi turun temurun yang berkembang di kalangan umat muslim Indonesia. Tradisi tersebut biasanya dilakukan pasca lebaran (Hari Raya Idul Fitri Umat Muslim) atau tepatnya di bulan syawal. Halal bihalal selalu menjadi kegiatan rutin tahunan khususnya di Indonesia yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar keluarga, kerabat, sahabat dan lainnya dengan saling maaf-memaafkan.
Tradisi Halal Bihalal sumber : Bapenda Prov. Maluku |
Istilah halal bihalal konon pertama kali digagas oleh Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah merupakan salah satu pendiri Nahdatul Ulama. Cerita bermula setelah Indonesia merdeka tepatnya Tahun 1948. Pada saat itu para elit politik saling bertengkar dan tidak mau duduk dalam satu forum, sementara pemberontakan terjadi dimana-mana.
KH Abdul Wahab Hasbullah (31 Maret 1888 – 29 Desember 1971) sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Wahab_Hasbullah |
Terkait hal tersebut Bung Karno memanggil Kyai Haji Wahab Hasbullah seorang ulama dan tokoh besar Nahdatul Ulama untuk dimintai saran mengatasi situasi politik Indonesia sedang carut marut.
Saran Kiai Wahab Hasbullah adalah menyelenggarakan silaturahim menyambut hari raya Idul Fitri, namun Bung Karno berkomentar “Saya ingin istilah lain, silaturahim sudah biasa” pungkasnya.
Kiai Haji Wahab Hasbullah
dengan bijak menjawab “Para elit politik tidak mau bersatu dikarenakan mereka
saling menyalahkan, saling menyalahkan itu adalah dosa, dosa itu haram, supaya
mereka tidak punya dosa maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu
meja untuk saling memaafkan saling menghalalkan”.
Bung Karno akhirnya mengikuti saran tersebut dan istilah silaturahim pada saat Idul Fitri dikenal dengan istilah halal bihalal atas saran Kiai Wahab Hasbullah.
Pada hari raya idulfitri Tahun
1948 Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke istana negara
untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul halal bihalal.
Halal Bihalal pertama kali dilakukan pada zaman Presiden Soekarno sumber : https://monitor.co.id/ |
Namun sejak itu pula
halalbihalal menjadi kegiatan rutin dan budaya Indonesia saat hari raya Idul
Fitri hingga sekarang.
itulah Sejarah Pemberian nama Halal Bihalal yang dicetuskan oleh Beliau Kiai Haji Wahab Hasbullah. Terdapat 2 makna dalam kegiatan Halal Bi Halal, makna pertama ‘thalabu halal bi thariqin halal’ yang artinya yaitu mencari penyelesaian masalah atau mencari keharmonisan hubungan dengan cara mengampuni kesalahan. Makna kedua ‘halal yujza'u bihalal’, artinya pembebasan kesalahan dibalas dengan pembebasan kesalahan dengan cara saling memaafkan. - Wallahu a'lam bish-shawab ( والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ )
Posting Komentar untuk "Tradisi Lebaran Halal Bihalal : Sejarah dan Maknanya di Indonesia"